Napak Tilas Setengah Dekade Lahirnya Media CYBER88
Bandung, Realnewsbanten.com — Peringatan HUT Media Cyber88 ke 5 Tahun serenrak di peringati di tiga titik Nusantara yaitu Masuji Lampung, Bandung, dan Klaten Jawa Tengah. Kamis (30/11)
Sementara untuk wilayah Jawabarat dan Banten sendiri, acara Hut cyber88 kali ini diadakan di Kantor Redaksi Jl.Sindang Panon Kp Patala Rt03/08 Banjaran Kabupaten.Bandung.
Hadir dari masing- masing kabiro yang ada di Jabar dan Banten seperti Bandung, Majalengka, Kabupaten Bandung Barat, Sumedang, Cimahi, Garut, Ciamis, Bogor dan Sukabumi untuk bersama- sama melaksanakan acara yang menjadi silaturahmi tahunan Keluarga besar Cyber88.
Uden Caraka sebagai Dewan redaksi dalam kesempatan ini mengatakan dipilihnya tema “Napak Tilas”. “Agar semua jurnalis yang datang selalu mengingat sejarah. bahwa berdirinya Cyber88. yakni berawal dari Media yang awalnya ingin memfasilitasi orang-orang yang ingin belajar lebih jauh tentang jurnalistik (citizen jurnalistik) hingga menjadi jurnalis yang berkompeten.”
Dengan konsep kekeluargaan jurnalis Cyber88 berkembang dan berkarya hingga saat ini di bawah pimpinan Tommy Manungkalit dan bimbingan dari Uden Cakara.
“Dalam keluarga besar Cyber88 semua diajarkan untuk saling mengutamakan etika, saling asih, asah dan asuh. Di usianya yang kini menginjak 5 tahun diharapkan jurnalis Cyber88 bisa menjadi lebih baik dan menjadi jurnalis yang kompeten.” Tuturnya.
Di tempat yang sama, Sona Rsmambar sebagai Kaperwil Jabar menambahkan bahwa, Pada ulang tahun yang ke 5 tahun ini, Cyber88 Jawa Barat sengaja mengambil tema “Napak Tilas ” yang berarti mengingat akan sejarah awal mula berdirinya cyber88
Makanya, sesuai dengan tema sekarang ini, untuk kedepannya Saya berharap, rekan rekan wartawan, Kabiro yang ada di Jawa Barat jangan sampai melupakan sejarah, kalau dalam bahasa sundanya “Ulah dugi ka hilap Kana wiwitan ” dari mana kita asal hingga bisa menulis untuk memberikan informasi pada publik, dan apa yang akan kita berikan pada Cyber88 agar selalu exsis
Mengingat akan sejarah itu memang penting, agar kita semua bisa selalu mawas diri, apalagi kita ini sebagai jurnalis yang notabene dituntut untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya oleh publik, jangan sampai 11 kode etik jurnalistik ada yang kita langgar”. pungkasnya. (Rat)