
Tangerang Selatan, Realnewsbanten.com – Kecaman terhadap kasus pembubaran paksa doa Rosario yang dilakukan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) di Setu, Pamulang. yang berujung aksi penyerangan kian meluas.
Merespon hal tersebut pemuda lintas agama kota Tangerang Selatan mengadakan diskusi dengan tema “Sikap pemuda Tangsel komitmen bersama memperkuat gerakan nilai-nilai moderasi beragama toleransi dan interaksi sosial antar suku agama dan golongan”
Acara yang diinisiasi Adi Saputra Simanullang, ketua DPC GAMKI Tangsel terkait pembubaran ibadah ini direspon positif oleh perwakilan unsur pemuda lintas agama di kota Tangerang Selatan diantaranya GP Ansor kota Tangerang Selatan, pemuda Katolik Korcab Tangsel, Pakin Tangsel, KPSHD Tangsel, FPLA Tangsel dan Gemabudhi kota Tangerang Selatan acara tersebut digelar di salah satu cafe di bilangan kota Tangerang Selatan pada hari Kamis (09/05/2024).
Adi Saputra Simanullang selaku ketua DPC GAMKI Kota Tangerang Selatan menjelaskan bahwa acara ini merespon isu terkini yang terjadi di kota Tangerang Selatan. Ini merupakan bentuk kegelisahan kami sebagai pemuda lintas agama di kota Tangerang Selatan.
Kejadian kemarin menjadi motivasi kami untuk terus mengawal dan menjaga kerukunan antar umat beragama di kota Tangerang Selatan. Kami dari OKP di kota Tangerang Selatan sepakat untuk menjaga dan berkomitmen agar kejadian seperti kemarin tidak terulang kembali. Ujarnya.
Sementara itu Steve Elu OKK Pemuda Katolik KORCAB Tangerang Selatan memberikan catatan bahwa kejadian ini memang sudah terjadi dan kami menyerahkan semuanya kepada pihak yang berwajib. Kami berharap tidak ada lagi berkembang isu-isu lain yang melebar.
Secara pribadi ia menyayangkan kejadian ini terjadi “hal ini mencederai apa yang sudah kita bangun selama ini, tetapi kita harus tetap menjaga diri agar tidak memperkeruh suasana ini” ujarnya.
“Saat ini kita harus berusaha bagaimana caranya memulihkan secara psikologis teman-teman yang menjadi korban dan warga sekitar agar hubungan itu kembali normal dan baik-baik saja” ajaknya.
Semenjak pasca kejadian Pemuda Katolik hadir terlibat aktif dan memberikan pendampingan kepada korban. Jadi, kami harap situasi bisa kembali normal lagi, ungkap Steve.
Rindang Panutun wakil ketua pemuda Muhammadiyah kota Tangerang Selatan Berharap kedepan kejadian serupa tidak terulang kembali dan menurutnya segala bentuk kekerasan itu tidak dibenarkan dan semua itu harus dipertanggungjawabkan di muka hukum.
Kami berharap Pemkot kota Tangerang Selatan bisa menciptakan harmonisasi beragama di kota Tangerang Selatan ini sehingga hal-hal yang sifatnya tendensius dan intoleran itu tidak terjadi lagi di kota Tangerang Selatan ini.
Pada kesempatan yang sama Hengky Han Pembina Pakin Kota Tangerang Selatan menambahkan bahwa kedepannya kami akan melakukan program sosialisasi toleransi antar umat beragama untuk mencegah hal tersebut terulang kembali.
Ketua GAMKI Tangerang Selatan, Adi Saputra Simanullang, menegaskan bahwa kasus ini menjadi perhatian pemuda lintas agama. Menurutnya, pernyataan sikap pemuda lintas agama ini adalah cermin sikap pemuda di Tangerang Selatan untuk mengecam aksi kekerasan yang menimpa teman-teman mahasiswa Katolik yang sedang beribadah.
“Peristiwa yang terjadi kemarin memotivasi kita semua untuk terus membangun keharmonisan dan kerukunan antarumat beragama yang ada di Tangerang Selatan. Dan, kasus ini harus kita kawal agar bisa menjadi pelajaran bagi kita semua untuk saling menghargai,” tambah Adi Saputra Simanullang
Pemuda lintas agama kota Tangerang Selatan berharap kejadian “persekusi” yang terjadi baru- baru ini di kota Tangerang Selatan tidak terulang.
Pada acara tersebut unsur pemuda lintas agama kota Tangerang Selatan menyatakan sikap ada beberapa poin yang disampaikan dalam pernyataan sikap tersebut diantaranya. Kami Organisasi Kepemudaan Lintas Agama Kota Tangerang Selatan menyatakan sikap, antara lain:
1. Kami Organisasi Kepemudaan Lintas Agama Kota Tangsel meminta pemerintah Kota Tangsel dan jajarannya harus memiliki peranan membangun keharmonisan dan moderasi beragama demi membangun kerukunan antar umat beragama
2. Kami Organisasi Kepemudaan Lintas Agama Kota Tangsel meminta Pemerintah Kota Tangsel dan jajarannya bersikap adil, dengan memberikan ruang kebebasan melaksanakan ibadah kepada setiap umat beragama di kota tangsel, tanpa perlakuan diskriminasi
3. Kami Organisasi Kepemudaan Lintas Agama Kota Tangsel meminta Pemerintah Kota Tangsel dan jajarannya untuk lebih aktif dalam pembinaan toleransi dan keberagaman di masyarakat agar tercipta kerukunan antar umat beragama.
4. Kami Organisasi Kepemudaan Lintas Agama Kota Tangsel memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah, aparat keamanan, FKUB, lembaga masyarakat dan agama di kota tangsel yang bergerak cepat mencegah terjadinya konflik, serta meminta seluruh elemen masyarakat untuk dapat menahan diri, tidak memprovokasi keadaan, serta menjaga ketenangan.
5. Kami Organisasi Kepemudaan Lintas Agama Kota Tangsel berkomitmen memperkuat gerakan nilai-nilai moderasi beragama, toleransi dan interaksi sosial antar suku, agama, dan golongan
Tangerang Selatan, 9 Mei 2024
Organisasi Kepemudaan Lintas Agama Kota Tangsel :
* Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPC GAMKI Tangsel)
* Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PC GP Ansor Tangsel)
* Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PC Pemuda Muhammadiyah Tangsel)
* Komisariat Cabang Pemuda Katolik (Komcab Pemuda Katolik Tangsel)
* Pembina Keluarga Pemuda/i Sukaduka Hindu Dharma (KPSHD Tangsel)
* Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulam (PC IPPNU Tangsel)
* Dewan Pengurus Cabang Generasi Muda Buddhis (DPC Gemabudhi Tangsel)
* Pembina Pemuda Agama Khonghucu Indonesia (PAKIN Tangsel)
* Forum Pemuda Lintas Agama (FPLA Tangsel)
(Lif)