CJBI Dibekukan Hingga Batas Waktu yang Belum Ditentukan
SERANG, Realnewsbanten.com – Anggota, pengurus dan sebagian besar pendiri Collaborative Journalism Banten Indonesia (CJBI) Menyelenggarakan Musyawarah Luar Biasa (MLB) di Taman Hutan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Senin 04 November 2024.
Awal bulan November 2024, organisasi wartawan di Provinsi Banten (CJBI) diwarnai dengan silang pendapat antara Ketua dan Anggota organisasi. Hal itu terpantau dari berbagai coment di WhatsApp Grup CJBI, dan beberapa pendapat dari anggota. Tak hanya itu, Famati Ndruru pun sering mengatakan kepada anggota CJBI dengan kata kata pemberontak, penghianat, pembangkang, dan Mengeluarkan Anggota dari WAG dengan sepihak hanya karena anggota menyuarakan kritik dan saran.
Hasil MLB tersebut, memutuskan untuk sementara organisasi CJBI dibekukan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Selama pembekuan, siapapun yang menggunakan organisasi CJBI dianggap pelanggaran dan akan dilaporkan ke kepolisian.
Musyawarah ini, merupakan imbas dari kisruhnya kepengurusan dan manuver yang dilakukan oleh Ketua CJBI Famati Ndruru. Dia menuding sejumlah orang dan kelompok tertentu akan menggulingkan posisinya sebagai Ketua CJBI.
Ungkapan kemarahan Famati Ndruru kepada lawan yang dicurigainya dilampiaskannya melalui grup Whats App sepanjang hari Minggu hingga malam 3 November 2024.
Orang yang paling dicurigai Famati yang akan menggulingkan tersebut, diantaranya Dina Kristiana (Pendiri CJBI merangkap sebagai bendahara 1) dan Ratih Hajar (pendiri CJBI merangkap sebagai Sekretaris).
Untuk mendudukan pada posisi soal yang sebenarnya, kemudian Sekretaris Ratih Hajar mengajak semua pengurus dan anggota melakukan musyawarah di sekretariat CJBI.
Dalam acara itu, Ratih yang mengagas musyawarah tersebut, secara khusus juga mengundang Famati Ndruru yang duduk sebagai Ketua.
Namun Famati tak mau hadir, bahkan mengganti Kunci kantor kesekretariatan CJBI hingga tak bisa dibuka.
Karena tak dapat menggunakan sekretariat CJBI untuk digunakan Musyawarah saat itu, Ratih dan pengurus lainnya menggunakan taman Hutan KP3B untuk dijadikan tempat Musyawarah Luar Biasa tersebut.
Penasehat sekaligus pendiri Organisasi CJBI Wisnu Bangun mengungkapkan, Famati merupakan sosok yang memiliki kejiwaan yang berbeda dari kebanyakan orang. “Orang yang memiliki kejiwaan seperti Famati, biasanya mempunyai rasa kecemasan yang berlebihan,” katanya.
Menurut Wisnu, dalam dunia kedokteran orang dengan gangguan kejiwaan seperti Famati disebut Anxiety Disorder. “Orang seperti itu, selalu ketakutan kehilangan, kehormatan, jabatan dan seterusnya,” tutur Wisnu.
Di grup what app, dengan percaya diri, Famati sering mengancam anggota pengurus untuk di evaluasi (dikeluarkan dari organisasi-red), seolah dirinya mempunyai kekuasaan yang Upsolut.
Dalam rapat yang dihadiri lebih dari 50 persen anggota itu, memutuskan bahwa CJBI membekukan seluruh aktifitasnya hingga batas waktu yang belum ditentukan.
“Saya sudah sampaikan undangan kepada Famati melalui pesan whatsapp, untuk duduk bersama bermusyawarah, tetapi dia gak datang seperti tidak gantle,” kata Ratih sekertaris CJBI.
Dalam kesempatan rapat tersebut, semua anggota yang mengikuti, tidak suka dengan kepemimpinan Famati.
Terakhir para anggota menyatakan sikap setelah Organisasi CJBI dibekukan, tidak boleh siapapun menggunakan legalitas, aset, fasilitas, serta website CJBI, atau dia akan berurusan dengan hukum.(Rat)