
SERANG, Realnewsbanten.com – Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko meninjau lokasi pembuatan pupuk organik atau kompos binaannya di Kampung Pabrik, Desa Tegal Maja, Kabupaten Serang, Jumat (3/10/2025).
Kunjungan Kapolres Serang ini dalam rangka meningkatkan mutu dan produksi pupuk kompos “Pak Bhabin” untuk mendukung Program Swasembada Pangan.
Kapolres mengatakan pembuatan pupuk kompos ini memiliki peluang bisnis yang cukup bagus karena banyak dibutuhkan semua kalangan, mulai dari petani hingga masyarakat biasa yang gemar bercocok tanam, terlebih saat ini sedang dicanangkan program swasembada pangan yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto.
“Pembuatan pupuk kompos ini memiliki peluang bisnis yang cukup bagus karena dibutuhkan seluruh lapisan masyarakat, terlebih pemerintah saat ini tengah melaksanakan program ketahanan pangan,” kata Kapolres.
Menurut Condro, pupuk kompos “Pak Bhabin” bisa menjadi solusi di tengah mahalnya harga pupuk non organik. Oleh karena itu, lanjutnya, dalam mendukung program pemerintah ini, pihaknya akan meningkatkan mutu dan produksi pupuk binaannya.
“Program ketahanan pangan ini, saya yakini tidak hanya mensejahterakan petani tapi juga memunculkan ide-ide kreatif lainnya yang dapat mengurangi angka pengangguran seperti yang diprogramkan Kapolda Banten yaitu Polisi Peduli Pengangguran (Poliran),” tandasnya.
Sementara Muhammad Ikhsan menggunakan pembuatan pupuk kompos ini terlahir dari program ketahanan pangan nasional yang digagas oleh presiden prabowo subiyanto. Program tersebut selanjutnya menjadi inspirasi kreatif Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko.
“Program swasembada pangan Presiden Prabowo Subianto tersebut menjadi inspirasi bapak Kapolres Serang. Kemudian bersama masyarakat Desa Tegal Maja dan anggota Bhabinkamtibmas memanfaatkan kotoran hewan berupa kohe kerbau untuk dijadikan bahan baku utama pupuk kompos,” jelas Ikhsan, penanggung jawab produksi.
Dia menceritakan alur produksi pupuk kompos ini dimulai dari pengumpulan kotoran hewan (kohe) kerbau yang dibeli dari masyarakat seharga Rp5 ribu/karung kemasan 25 kilogram.
Selain kotoran kerbau, bahan lain yang digunakan dalam proses pembuatan pupuk organik ini yaitu jerami, sekam, air tebu atau air gula merah serta cairan EM4 yang berguna untuk menghilangkan bau. Proses pembuatan dibawah bimbingan petugas Dinas Pertanian.
“Peralatan lain yang digunakan untuk proses mengolah limbah ternak menjadi pupuk siap dipasarkan, menggunakan mesin pencacah yang merupakan rakitan sendiri,” jelas Ikhsan yang juga Kepala Desa Tegal Maja.
Setelah melalui proses fermentasi selama 2 Minggu, pupuk kompos tersebut dikemas ke dalam kantong plastik, lalu dipasarkan seharga Rp20 ribu perkantong ukuran 10 kilogram.
“Kenapa diberi merek “Pa Bhabin” ? Karena usaha pembuatan posko organik ini melibatkan anggota Bhabinkamtibmas Polsek Kragilan yaitu Bripka Hana Heriyana,” jelasnya.
Menurut Ikhsan, pupuk organik hasil binaan Kapolres Serang bermerek “Pak Bhabin” ini sangat ramah lingkungan dan mampu meminimalisir biaya operasional serta menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi jika terus ada campur tangan dari pemerintah daerah.
“Pembuatan pupuk kompos Pak Bhabin ini dapat membantu pemerintah dalam program ketahanan pangan nasional secara berkesinambungan,” katanya.(Lukman)